DIABETES MELITUS (Kencing manis)


DIABETES MELITUS :TIPS MENCEGAH RESIKO TERKENA KENCING MANIS

Pengertian diabetes Melitus :

Diabetes Melitus adalah Penyakit Kronis yang ditandai dengan kadar gula darah diatas normal (>200 mg/dl) (sumber : kapita selekta kedokteran)




Diabetes melitus, juga dikenal sebagai diabetes, adalah salah satu penyakit metabolik yang semakin banyak mempengaruhi populasi global. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu diabetes melitus, jenis-jenisnya, faktor risiko, gejala, pengelolaan, dan pentingnya kesadaran akan penyakit ini.

Diabetes melitus adalah kondisi kronis yang ditandai dengan kadar glukosa (gula) yang tinggi dalam darah. Hal ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin dengan efektif. Insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas, berperan penting dalam mengatur kadar gula darah. Ketika insulin tidak bekerja dengan baik, glukosa tidak dapat masuk ke sel-sel tubuh dan akhirnya terkumpul dalam darah.

Ada tiga jenis diabetes melitus utama:

  1. Diabetes Tipe 1: Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas. Akibatnya, tubuh kehilangan kemampuan untuk memproduksi insulin yang cukup. Penderita diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin sepanjang hidup mereka untuk menjaga kadar gula darah dalam rentang normal.
  2. Diabetes Tipe 2: Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling umum. Pada kondisi ini, tubuh tidak menggunakan insulin dengan efektif atau tidak memproduksi cukup insulin. Faktor risiko termasuk obesitas, kurangnya aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, dan riwayat keluarga. Pengelolaan diabetes tipe 2 melibatkan perubahan gaya hidup, seperti diet sehat, olahraga teratur, pengendalian berat badan, serta penggunaan obat-obatan atau insulin sesuai petunjuk medis.
  3. Diabetes Gestasional: Diabetes gestasional terjadi selama kehamilan ketika hormon kehamilan mengganggu kerja insulin. Ini dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Biasanya, diabetes gestasional membaik setelah persalinan, tetapi meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2 di masa mendatang.

Tanda dan gejala diabetes melitus termasuk kehausan yang berlebihan, sering buang air kecil, penurunan berat badan yang tidak dijelaskan, kelelahan, penglihatan kabur, dan luka yang sulit sembuh. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk evaluasi dan diagnosis yang tepat.

Pengelolaan diabetes melitus melibatkan pendekatan holistik yang mencakup perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan. Mengadopsi pola makan sehat dengan porsi yang terkontrol, menghindari makanan yang tinggi gula, lemak jenuh, dan garam berlebih, serta meningkatkan aktivitas fisik dapat membantu menjaga kadar gula darah dalam rentang normal. Pemantauan secara teratur, baik melalui tes darah atau pemantauan glukosa mandiri, juga penting untuk mengelola diabetes dengan baik.

Kesadaran tentang diabetes melitus sangat penting, terutama karena prevalensinya yang terus meningkat. Edukasi publik dan upaya pencegahan yang ditingkatkan penting untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2. Penting untuk menyebarkan informasi tentang faktor risiko, tanda dan gejala, serta pentingnya gaya hidup sehat kepada masyarakat.

Diabetes melitus adalah masalah kesehatan yang kompleks dan memerlukan pengelolaan jangka panjang. Dengan pengelolaan yang tepat, seperti perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan yang diresepkan, banyak penderita diabetes dapat menjalani kehidupan yang sehat dan produktif. Kesadaran dan pendidikan adalah kunci untuk mengurangi beban diabetes melitus dan meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang hidup dengan penyakit ini.

Dalam kesimpulan, diabetes melitus adalah kondisi yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini, serta upaya pencegahan, pengelolaan,

Tiga Gejala utama Diabetes Melitus

1. Poli uria (sering buang air kecil)
2. Polidipsia (sering haus),dan
3. Polifagia (banyak makan/mudah lapar)

Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur,koordinasi anggota gerak terganggu kesemutan pada tangan atau kaki,timbul gatal-gatal yang seringkali mengganggu (pruitis) dan berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas.

Tips Mencegah resiko terkena diabetes melitus :

  1. Periksa gula darah secara mandiri atau manfaatkan posbinding PTM, atau posbinding lansia, Puskesmas rumah sakit terdekat atau rumah sakit
  2. Mengatasi penyakit dengan perawatan yang tepat dan teratur sesuai dengan instruksi dokter.
  3. Menjaga kebiasaan makan dengan nutrisi seimbang. Membatasi gula / karbohidrat kurang dari 20 mL dan minyak goreng minyak / kurang dari 25 mL per hari. Tambahkan Menu Buah dan Sayuran
  4. Cobalah latihan fisik dengan benar dan terukur. Pengukuran kebugaran menggunakan tes berjalan enam menit.Hindari asap rokok dan kelelahan.














Subscribe to receive free email updates: