HIPERTENSI (Tekanan darah tinggi)


HIPERTENSI: TIPS MENCEGAH TERKENA PENYAKIT DARAH TINGGI

Pengertian Hipertensi :

Hipertensi, juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi, adalah kondisi di mana tekanan darah dalam arteri meningkat secara persisten. Normalnya, tekanan darah terdiri dari dua angka, yaitu tekanan sistolik (angka pertama) dan tekanan diastolik (angka kedua). Tekanan sistolik mengukur tekanan saat jantung memompa darah, sedangkan tekanan diastolik mengukur tekanan saat jantung beristirahat di antara detakannya.


Hipertensi terjadi ketika tekanan darah sistolik melebihi 130 mmHg atau tekanan diastolik melebihi 80 mmHg secara konsisten. Hipertensi dapat memiliki beberapa faktor penyebab, termasuk gaya hidup yang tidak sehat, faktor genetik, faktor lingkungan, dan kondisi medis tertentu.

Tekanan darah tinggi dapat menimbulkan risiko serius terhadap kesehatan. Jika tidak diobati, hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, stroke, gagal jantung, kerusakan ginjal, dan masalah kesehatan lainnya. Dalam banyak kasus, hipertensi tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga dikenal sebagai "pembunuh diam-diam." Oleh karena itu, penting untuk memantau tekanan darah secara teratur dan menjaga kesehatan jantung yang baik.

Nilai rujukan Hipertensi :

Hipertensi Ringan : Tekanan darah Sistol >140-180 mmHg , Diastol 90-105 mmHg
Hipertensi Perbatasan : Tekanan darah Sistol >140-160 mmHg , Diastol 90-95 mmHg
Hipertensi Sedang & berat : Tekanan darah Sistol > 180 mmHg , Diastol >105 mmHg
Hipertensi sistolik terisolasi : Tekanan darah Sistol > 140 mmHg , Diastol <90 mmHg
Hipertensi sistolik perbatasan : Tekanan darah Sistol > 140-160 mmHg , Diastol <90 mmHg
(sumber: Kapita Selekta Kedokteran)

Pengelolaan hipertensi :

Pengelolaan hipertensi melibatkan perubahan gaya hidup sehat dan, dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengendalikan tekanan darah tinggi meliputi:
  1. Menerapkan pola makan sehat: Konsumsi diet rendah garam, rendah lemak jenuh, dan kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan makanan rendah lemak. Hindari makanan olahan dan kemasan yang tinggi natrium.
  2. Mengurangi konsumsi alkohol: Batasi konsumsi alkohol Anda atau berhenti mengonsumsinya sepenuhnya. Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah.
  3. Menjaga berat badan yang sehat: Jika Anda memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, upayakan untuk menurunkan berat badan secara bertahap melalui kombinasi pola makan sehat dan aktivitas fisik.
  4. Berolahraga secara teratur: Lakukan aktivitas fisik aerobik seperti berjalan cepat, berlari, berenang, atau bersepeda setidaknya 150 menit per minggu. Latihan fisik teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung.
  5. Mengelola stres: Temukan cara-cara untuk mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari, seperti meditasi, yoga, pernapasan dalam, atau melakukan hobi yang menenangkan.
  6. Menghindari merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko hipertensi. Berhenti merokok dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
  7. Mengikuti pengobatan yang diresepkan: Jika diperlukan, dokter dapat meresepkan obat-obatan antihipertensi, seperti diuretik, ACE inhibitor, beta blocker, atau calcium channel blocker, untuk membantu mengendalikan tekanan darah.

Penting untuk memahami bahwa pengelolaan hipertensi adalah perjalanan jangka panjang.Pengendalian tekanan darah membutuhkan komitmen untuk menjalani gaya hidup sehat dan mematuhi pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter. Penting juga untuk menjalani pemeriksaan tekanan darah secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengikuti perkembangan kesehatan Anda.
Hipertensi adalah kondisi yang dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup sehat dan pengelolaan yang tepat. Dengan menjaga tekanan darah dalam kisaran yang normal, Anda dapat mengurangi risiko komplikasi serius dan menjaga kesehatan jantung yang optimal.

Faktor Risiko:

yang tak bisa dimodifikasi seperti jenis kelamin, umur dan riwayat keluarga (genetik)
yang bisa dimodifikasi seperti kurang aktivitas fisik, merokok, konsumsi garam dan lemak berlebih, obesitas, konsumsi alkohol, dan stres

Tips Mencegah resiko terkena hipertensi:

  1. Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Cek tensi secara mandiri atau manfaatkan Posbindu PTM, atau Posbindu Lansia,Puskesmas atau Rumah sakit terdekat
  2. Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur sesuai petunjuk dokter.
  3. Tetap menjaga kebiasaan makan dengan gizi seimbang. Batasi konsumsi garam maksimal 1 sendok teh, gula/karbohidrat kurang dari 4 sendok teh dan lemak/minyak goreng kurang dari 5 sendok perhari. Tambahkan menu buah-buahan dan sayuran
  4. Upayakan latihan fisik dengan Baik Benar Teratur dan Terukur. Pengukuran kebugaran menggunakan Six Minute Walking Tes.
  5. Hindari asap rokok dan kelelahan.



Subscribe to receive free email updates: