PERTOLONGAN PERTAMA PADA PENDERITA KEJANG YANG PENYEBABNYA BELUM DIKETAHUI
PERTOLONGAN PERTAMA PADA PENDERITA KEJANG MENDADAK
kejang adalah kondisi saat tubuh mengalami goncangan cepat dan berulang kali secara tidak terkendali. Kejang itu sebetulnya hal yang cukup umum
Pengertian :
Pengertian kejang adalah kondisi saat tubuh mengalami goncangan cepat dan berulang kali secara tidak terkendali. Kejang itu sebetulnya hal yang cukup umum . Satu dari sepuluh orang di dunia ini pernah mengalami kejang. Kejang dan epilepsi sama-sama disebabkan oleh gangguan pada saraf otak, tapi tetap saja kejang berbeda dengan epilepsi, kejang bukan berarti epilepsi, melainkan gejala dari adanya epilepsi . Sederhananya, epilepsi adalah suatu penyakit, sedangkan kejang sebagai suatu gejala dari suatu penyakit
Penyebab :
Penyebab kejang sangat bermacam macam , mulai dari adanya penyakit infeksi, demam yang tinggi, adanya tumor di otak, stroke, epilepsi, keracunan makanan / penggunaan zat-zat tertentu,. Oleh karena itu, penting untuk menemukan apa yang menyebabkan kejang yang mendasarinya terjadinya kejang. Namun, hal tersebut dapat di minimalisir untuk mencegah komplikasi yang lebih parah akibat kejang dengan memberikan penanganan kegawatdaruratan yang tepat pada penderita kejang khusunya pertolongan pertama pada penderita kejang.
Tanda dan gejala:
Indikasi yang dapat ditemukan pada orang ynag mengalami kejang-kejang adalah bibir berubah menjadi biru, bola mata berputar ke atas ,kepala tertarik ke belakang, dan tubuh tersentak-sentak dikarenakan gerakan-gerakan otot akibat kejang yang tidak terkontrol.
Pertolongan Pertama pada penderita kejang yang sebabnya belum diketahui
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika mendapati orang mengalami penderitaan ini adalah :
- Janganlah mencoba untuk menahan gerakan kejang-kejang dari korban tersebut
- Setelah itu letakkan korban ke lantai dan palingkan kepalanya ke satu sisi untuk membiarkan ludahnya keluar
- Singkirkan perabot-perabot keras yang ada di sekitarnya untuk menghindarkan terjadi benturan dengan korban
- Tempatkan kain bersih atau lainnya untuk mengganjal di antara gigi Anda. Ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan bahwa korban muntah lidah atau bibirnya sendiri
- Bila didapati tubuh dari korban dingin,hangatkan dengan cara menempatkan kain kain basa yang telah dicelupkan ke air panas pada keningnya dan usaplah tubuhnya dengan alkohol atau air dingin
- Bila kejangnya telah mereda ,baringkan korban dengan posisi serileks mungkin dan seenak mungkin untuk kemudian panggillah dokter atau bawa ke puskesmas/Rumah sakit terdekat.
Serangan kejang-kejang biasanya berlangsung hanya dalam beberapa menit, namun begitu korban sebaiknya tetap mendapatkan perawatan dari dokter. selain itu anda harus memastikan saluran pernafasan berfungsi sebagaimana mestinya
Jika Pasien kejang setelah itu pingsan , langkah yang dilakukan untuk menghadapi korban adalah :
- Membaringkan korban dengan kepala lebih rendah dari badanya. Pasrikan pula bahwa saluran pernafasannya terbebas dari benda-benda yang menghambat
- Lepaskan pakaianya untuk melonggarkan badan selanjutnya
- Usapkan kain basah ke bagian muka, dan biarkan ia untuk menghisap bau amoniak atau kolonye
- Bila korban telah siuman,minumkan kopi atau teh panas, Bila pingsan berlangsung lebih dari 2 menit ,selimuti korban dengan kain hangat agar tubuhnya tetap hangat
- Panggilah ambulance dan bawalah menuju ke Puskesmas/Rumah sakit terdekat
Pingsan itu dapat terjadi rasa capek,lapar, luapan emosi yang berlebihkan,ventilasi ruangan yang tidak baik dan karena sebab-sebab lain.Hal-hal yang patut ditunjukkan pada orang yang pingsan adalah pernafasannya lemah, denyut nadi lemah,muka pucat dan keningnya basah oleh keringat dingin.
Jika hanya mengalami rasa lemah,penangananya cukup dengan membaringkan di pembaringan atau lantai.
Langkah langkah menghindari kejang pada kondisi tertentu, seperti epilepsi:
- Konsumsi obat secara teratur: Jika Anda memiliki kondisi medis seperti epilepsi dan diresepkan obat antikejang, penting untuk mengonsumsinya sesuai petunjuk dokter. Mematuhi jadwal dan dosis obat yang ditentukan dapat membantu mengurangi risiko kejang.
- Tidur yang cukup: Kurang tidur atau kurangnya pola tidur yang teratur dapat meningkatkan risiko kejang pada beberapa orang. Pastikan untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup dan menjaga rutinitas tidur yang konsisten.
- Hindari pemicu yang diketahui: Beberapa orang dengan epilepsi memiliki pemicu tertentu yang dapat memicu kejang, seperti cahaya terang yang berkedip-kedip, stres berlebihan, kurang makan, atau konsumsi alkohol. Mengidentifikasi pemicu pribadi dan menghindarinya dapat membantu mengurangi risiko kejang.
- Kurangi stres: Stres dapat mempengaruhi kondisi epilepsi dan meningkatkan risiko kejang. Menemukan cara untuk mengelola stres, seperti dengan meditasi, relaksasi, atau hobi yang menyenangkan, dapat membantu mengurangi frekuensi kejang.
- Lindungi diri sendiri: Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal rentan terhadap kejang, penting untuk mengambil langkah-langkah keamanan yang tepat. Hindari aktivitas yang berisiko tinggi, seperti berenang sendirian atau mengemudi jika tidak aman. Gunakan bantal penyangga saat tidur untuk menghindari cedera kepala saat kejang terjadi.
Perlu diingat bahwa setiap individu memiliki kondisi dan faktor risiko yang unik, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran medis yang spesifik dan personal.