TIPS MENUJU KELUARGA SEHAT




Dua Belas Indikator Keluarga Sehat Menuju Indonesia Sehat 
 

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk mencapai keluarga sehat, antara lain kesehatan ibu dan anak, kondisi penyakit menular dan tidakmenular, lingkungan rumah dan sekitarnya, kesehatanjiwa, serta gaya hidup.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memecah aspek -aspek ini menjadi 12 indikator keluarga  sehat, yang berikut adalah penjelasan::


1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)

    Tidak semata membatasi jumlah anak dalam keluarga, program KB juga bertujuan untuk                        memastikan    bahwa setiap anak mendapat ASI yang cukup dan pola asuh yang optimal sehingga          bisa      menjadi anak yang sehat dan cerdas.

    Selain itu, program KB juga dapat Menjaga kesehatan ibu dan bayi, Mendorong kecukupan ASI dan      pola asuh yang baik bagi anak, Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, Mencegah penyakit        menular seksual, Menurunkan angka kematian ibu dan bayi, dan Membentuk keluarga yang                    berkualitas sehingga dapat menjaga kesejahteraan keluarga.


2. Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan

    Permenkes No. 97 Th. 2014 Pasal 14 ayat  1  yang berbunyi Kelahiran harus dilakukan di Pusat              Kesehatan (Fasyankes) tidak berarti bahwa ada larangan bidan untuk melakukan pekerjaan di luar          Fasyankes. Bidan benar -benar dapat bekerja di luar fasyankes jika faskankes sulit dijangkau oleh          penduduk.

    Ibu melahirkan di perusahaan kesehatan yang memadai, perusahaan kesehatan akan mendukung            proses administrasi yang aman dan risiko minimum komplikasi kehamilan. Setelah melahirkan, sang      ibu juga akan memiliki tempat untuk secara teratur memeriksa kesehatan dan bayinya. Dengan cara        ini, keselamatan dan kesehatan ibu dan anak menjadi lebih

3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap

    Imunisasi adalah perlindungan yang paling ampuh untuk mencegah beberapa penyakit berbahaya            Imunisasi merangsang kekebalan tubuh bayi sehingga dapat melindungi dari beberapa penyakit              berbahaya seperti penyakit saluran pernapasan akut, Polio, kerusakan hati, Tetanus, Campak dan            banyak lagi penyakit berbahaya lainnya.

   LINDUNGI BAYI DENGAN LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP

  Bayi kelihatan sehat belum tentu kebal dari penyakit berbahaya. Membawa bayi kita ke             Posyandu atau tempat pelayanan kesehatan lainnya untuk mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap         sesuai jadwal adalah wujud kasih sayang dan tanggung jawab melindungi buah hati tercinta.                   Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap berguna untuk member perlindungan menyeluruh terhadap             penyakit- penyakit yang berbahaya. Dengan memberikan lmunisasi Dasar Lengkap sesuai jadwal,           tubuh bayi dirangsang untuk memliki kekebalan sehingga tubuhnya mampu bertahan melawan               serangan penyakit berbahaya.

    ENAM  IMUNISASI DASAR LENGKAP  BERIKAN SEBELUM BAYI BERUMUR 1TAHUN

    Umur Bayi baru lahir  0-7 hari imunisasi Hb0 (mencegah penyakit Hepatitis B)

    Umur bayi 1 Bulan  imunisasi BCG Polio 1, (Mencegah Penularan Tuberculosis dan Polio)

    Umur bayi 2 Bulan  
imunisasi DPT-HB-Hib 1 Polio 2, (Mencegah Polio, Difteri, Batuk Rejan,                Tetanus,  Hepatitis B,   Meningitis, & Pneumonia)

    
Umur bayi 3 Bulan imunisasi DPT-HB-Hib 2 Polio 3

    
Umur bayi 4 Bulan  imunisasi DPT-HB-Hib 3 Polio 4

    
Umur bayi 9 Bulan   imunisasi Campak Mencegah Campak

    Datanglah segera ke Posyandu, Puskesmas atau petugas kesehatan terdekat untuk melengkapi                imunisasi dasar, yaitu Hepatitis B, BCG, Polio, DPT dan Campak.  

4. Bayi mendapatkan ASI Eksklusif

     ASI Eksklusif perlu diberikan selama 6 bulan karena pada masa itu bayi belum memiliki enzim               pencernaan yang sempurna untuk mencerna makanan atau minuman lain. Terlebih semua jenis               nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi sudah bisa dipenuhi dari ASI.

     Tujuan pemberian ASI Eksklusif tersebut adalah melindungi bayi dari risiko infeksi akut seperti             diare, pneumonia, infeksi telinga, haemophilus influenza, meningitis dan infeksi saluran kemih. ASI       Ekslusif juga melindungi bayi dari penyakit kronis di masa depan seperti diabetes melitus tipe 1.

     Menyusui bayi juga berhubungan dengan penurunan tekanan darah dan kolesterol serum total,               penurunan prevalensi diabetes melitus tipe 2 dan juga obesitas saat remaja dan dewasa.

     Sementara bagi ibu, menyusui dapat menunda kembalinya kesuburan dan mengurangi risiko                   perdarahan pasca melahirkan, kanker payudara, pra menopause dan kanker ovarium.

5.  Pertumbuhan Balita dipantau

     Berat badan harus diukur dan dicatat setiap bulan pada bayi baru lahir. Sedangkan untuk anak yang         mencapai usia dua tahun, anak harus dipantau pertumbuhannya setiap 2 bulan. Setelah mencapai             usia 5 tahun, pertumbuhan anak perlu dipantau setiap 6 bulan. Agar lebih praktis, sebaiknya                   periksakan anak secara rutin agar dapat diukur pada setiap kunjungan ke klinik, rumah sakit atau             dokter umum.

    Panjang atau tinggi badan harus diukur setiap 6 bulan sampai usia 5 tahun. Kemudian, lingkar                kepala    harus diukur secara rutin sejak bayi lahir, 14 minggu dan 12 bulan. Ada sedikit peningkatan      pada lingkar kepala setelah 36 bulan. Lingkar kepala tidak diukur pada setiap kunjungan klinik              kecuali ada alasan yang kuat. Sedangkan pada anak yang mengalami malnutrisi, lingkar lengan atas        tengah harus diukur setiap 3 bulan sampai usia 5 tahun.

6. Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar

    Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman bakteri Mycobacterium          tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi .Tuberkulosis yang tidak ditangani dengan benar        berisiko menyebabkan kerusakan paru-paru yang parah dan penularan ke orang-orang terdekat dan        berakibat kematian

    Maka dari itu, bila terdapat anggota keluarga yang mengalami gejala tuberkulosis, segera bawa ke          puskesmas/rumah sakit agar mendapatkan pengobatan yang tepat

7. Penderita hipertensi yang berobat teratur

    Hipertensi adalah tekanan darah systole >140 mmHg ,diastole >90 mmHg Meski begitu, dampak            yang terjadi akibat hipertensi bisa fatal, mulai dari serangan jantung hingga stroke.

    Oleh karena itu, bila terdapat anggota keluarga yang menderita hipertensi, ingatkan ia agar selalu            menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat, meminum obat secara teratur sesuai rekomendasi            dokter, serta melakukan kontrol teratur.

8. Penderita gangguan mental yang parah, dirawat dan tidak ditinggalkan

    Gangguan jiwa tidak hanya dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya secara signifikan, tapi            juga keluarga penderitanya. Namun, sebenarnya hal ini dapat dicegah bila ditangani dengan baik dan      sedini mungkin.

    Bila ada anggota keluarga yang memiliki tanda-tanda gangguan jiwa, seperti perubahan emosi atau        perilaku, dampingi dan ajak dia untuk berobat ke psikiater guna mendapatkan penanganan yang              tepat.

9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok

     Asap rokok mengandung banyak zat beracun untuk tubuh. Meskipun hanya          satu orang yang           merokok di rumah, asapnya bisa dihirup anggota keluarga lain dan      membuat            mereka               menjadi perokok pasif.

      perokok pasif sama berbahayanya dengan menjadi perokok aktif. Jadi jika di keluarga Anda,                  seseorang merokok, membujuk dan membantu mereka berhenti. Jika Anda tidak bisa, ingatkan dia          merokok di luar rumah

10. Keluarga  menjadi anggota JKN

      Dengan menjadi anggota program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, seluruh                    anggota   keluarga bisa mendapatkan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan baik di faskes tingkat        pertama (Puskesmas,dokter praktek,klinik) atau faskes tingat lanjutan (Rumah Sakit) ,sehingga              semua  anggota  keluarga terlindungi.

11. Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih

      Sarana air bersih sangat penting untuk menjaga kesehatan keluarga dari berbagai penyakit infeksi.          Untuk mewujudkan hal ini, pastikan sumber air yang Anda pakai di rumah tidak tergenang atau              tercemar dengan berbagai kotoran maupun polutan.yang dapat mengakibatkan timbulnya masalah          Kesehatan yang lain seperti penyakit menular diare,penyakit kulit serta penyakit menular lainya

12. Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga

      Memiliki akses sanitasi layak dan jamban sehat juga termasuk indikator penting dalam                            mewujudkan   keluarga sehat. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang            disebabkan oleh buang air besar sembarangan, seperti tifus, cacingan, diare, atau disentri.

      Untuk mewujudkan keluarga sehat memang tidak mudah. Namun, pikirkanlah efek jangka                      panjangnya. Dengan memenuhi indikator-indikator di atas, kualitas hidup Anda dan keluarga akan          terjaga, bahkan hingga generasi selanjutnya.

     Perlu Anda ketahui bahwa program keluarga sehat juga merupakan bagian dari program puskesmas.       Karena itu Anda dapat meminta bantuan dokter Puskesmas Anda jika Anda kesulitan memenuhi             indikator di atas. .




     

Subscribe to receive free email updates: