Gagal ginjal akut pada anak usia 6 bulan sampai 18 tahun

Gagal ginjal akut pada anak usia 6 bulan sampai 18 tahun

Gagal ginjal akut pada anak merupakan kondisi serius di mana fungsi ginjal tiba-tiba terganggu secara mendadak. Hal ini dapat terjadi akibat berbagai penyebab dan memerlukan penanganan segera.

Gagal ginjal akut pada anak usia 6 bulan sampai 18 tahun

Artikel ini akan menjelaskan penyebab, gejala, dan pengobatan gagal ginjal akut pada anak.

1. Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak:

  • Dehidrasi berat: Kurangnya cairan dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal.
  • Infeksi saluran kemih: Infeksi pada saluran kemih dapat menyebabkan peradangan dan gangguan pada ginjal.
  • Toksin: Paparan terhadap bahan-bahan toksik seperti obat-obatan tertentu atau racun bisa merusak ginjal.
  • Cedera fisik: Cedera langsung pada ginjal dapat mengganggu fungsi normalnya.

2. Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak:Berkurangnya produksi urin atau tidak ada produksi urin sama sekali.

  • Pembengkakan pada wajah, tangan, atau kaki.
  • Mual, muntah, atau kehilangan nafsu makan.
  • Kelelahan yang berat dan lemah.
  • Gangguan kesadaran atau perubahan perilaku.

3. Diagnosis dan Pengobatan:

  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan anak.
  • Pemeriksaan darah dan urine: Tes darah dan urine akan dilakukan untuk memeriksa fungsi ginjal dan menentukan tingkat kerusakan ginjal.
  • Terapi cairan: Pemberian cairan intravena untuk mengatasi dehidrasi dan memperbaiki fungsi ginjal.
  • Pengobatan penyebab: Jika ada infeksi, antibiotik akan diberikan. Jika ada keracunan, langkah-langkah pengobatan yang sesuai akan diambil.
  • Hemodialisis: Dalam beberapa kasus yang parah, hemodialisis mungkin diperlukan untuk membantu ginjal membuang limbah dari tubuh.
Kesimpulan: Gagal ginjal akut pada anak merupakan kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis segera. Penting untuk mengenali gejala-gejalanya dan mencari pengobatan yang tepat. Dengan diagnosis dini dan penanganan yang adekuat, kesempatan pemulihan anak dari gagal ginjal akut dapat meningkat. Penting juga untuk mencegah kondisi ini dengan menjaga hidrasi yang cukup dan menghindari paparan bahan-bahan berbahaya bagi ginjal.

Laporan Kasus

gagal ginjal akut  pada anak usia 6 bulan hingga 18 tahun mengalami peningkatan terutama dalam dua bulan terakhir. Per 18 Oktober 2022, 189 kasus telah dilaporkan, sebagian besar berusia 1-5 tahun.

Dengan adanya peningkatan ini, Kemenkes mengimbau para orang tua untuk tidak panik, tenang namun selalu waspada. Apalagi jika anak memiliki gejala yang mengarah ke gagal ginjal akut, seperti diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk, dan jumlah urin/uria berkurang bahkan tidak bisa buang air kecil semua.

“Orang tua harus selalu waspada, terus pantau kesehatan anak, jika anak memiliki keluhan yang mengarah pada gagal ginjal akut, harus segera menghubungi tenaga kesehatan, jangan ditunda-tunda atau mengobati sendiri,” kata Plt. Direktur Pelayanan Rujukan dr. Yanti Herman, MH.

Pastikan bahwa ketika anak sakit, tubuh membutuhkan cairan dengan minum air putih. Selain itu, gejala lain yang harus diperhatikan orang tua adalah perubahan warna urin (konsentrasi atau kecoklatan),Jika warna urin berubah dan volume urin berkurang, meskipun tidak ada urin selama 6-8 jam (siang hari), orang tua diminta untuk segera membawa anak ke Puskesmas terdekat untuk perawatan lebih lanjut.

Hingga saat ini penyebab gagal ginjal akut pada anak belum dapat dipastikan, karena pemerintah bersama dokter dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) membentuk tim untuk memantau dan menyelidiki. kasus gagal ginjal akut pada anak. Berdasarkan informasi bahwa gejala yang muncul di awal berhubungan dengan infeksi saluran cerna, hal yang utama tetap dihimbau oleh Kementerian Kesehatan sebagai tindakan pencegahan untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, dengan rajin mencuci tangan. 

masih digunakan, makan makanan yang seimbang dan sehat, hindari junk food, minum air matang dan pastikan vaksinasi rutin dan lanjutan. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga menerbitkan Peraturan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022 tentang Pengobatan dan Pengobatan Klinis Cedera Ginjal Akut Progresif Atipikal Pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam rangka meningkatkan kesadaran. 

Peraturan ini memuat serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya dalam pengobatan pasien gagal ginjal akut sesuai indikasi medis. “Belajar dari pandemi COVID-19, pemerintah tidak bisa bertindak sendiri. Sinergi dan kerja sama semua pihak diperlukan untuk mencegah penyakit tersebut sedini mungkin. Oleh karena itu, kami mengimbau kepada dinas kesehatan, rumah sakit, dan gerbang negara untuk segera melaporkan kemungkinan tersebut. kasus gagal ginjal akut atau wabah lainnya,” tambah dr Yanti 

Corona Virus Hotline 119 ext. 9. Berita ini dikirim oleh Kantor Pelayanan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Komunikasi dan Publisitas. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi hotline Halo Kemenkes di 1500-567, sms 081281562620, fax (021) 5223002, 52921669 dan email di contact@kemkes.go.id (MF) Kantor Pengelola Komunikasi dan Pelayanan Publik Dr. Sitidia Tarmizi, M. Epid

Subscribe to receive free email updates: